Cara Maintenance, Inspeksi dan Pengujian Crane

Pelabuhan merupakan tempat yang sangat vital fungsinya, utamanya dalam kegiatan ekspor dan impor yang digunakan untuk bongkar muat barang dari kapal. Dalam operasi bongkar muat yang dilakukan, peralatan bongkar muat adalah alat vital yang digunakan oleh manusia untuk mempermudah pelaksanaannya. Peralatan bongkar muat yang dimaksud adalah crane, karena vital maka penggunaan crane ini sendiri memerlukan inspeksi dan perawatan sama halnya dengan peralatan/mesin mekanis lainnya.

 

Cara Maintenance (Perawatan) Crane

Maintenance atau perawatan merupakan kegiatan yang perlu dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kondisi peralatan tetap baik dan berfungsi normal saat digunakan. Pada peralatan Lifting Gear Equipment (Crane) ini maintenance juga perlu diperhatikan berdasarkan jam penggunaannya atau dengan kata lain melakukan perawatan secara periodik. Secara umum perawatan crane dapat dibagi berdasarkan jam kerja dari crane, berikut ini penjelasannya:

1. Perawatan 10 jam (Harian)

- Pengecekan terhadap kondisi level oli di Slewing Motor Gear, Hoist Motor Gear, Crane Travel Motor Gear, Slewing Ring Gear, Trolley Travel Motor Gear,

- Pengecekan terhadap kondisi rem (brakes).

2. Perawatan 50 jam (Mingguan)

- Cek kelonggaran terhadap baut-baut, jika terjadi longgar maka lakukan pengencangan,

- Lakukan pelumasan terhadap bagian-bagian berikut ini:

- Roda gigi di slewing ring

- Slewing ring

- Gear rings di traveling wheels

- Chain drives emergency limit switch di hoist unit

- Disc springs di hoist gear over load safety device

- Travelling sheaves di tower heads

- Slipring transmitter

- Travelling wheels.

3. Perawatan 100 jam (2 Mingguan)

- Pengecekan breather filter,

- Lakukan pelumasan terhadap Central Pivot pada travel boogie.

4. Perawatan 200 jam (Bulanan)

- Pemeriksaan pada semua sambungan terminals dalam switch cabinet dan dudukan-dudukan (seat),

- Lakukan pelumasan terhadap (6 Mingguan):

- Drive Axle di slewing gear.

- Brakes di hoist gear.

- Drum dan gear bearings di pinion shaft crane travel unit.

5. Perawatan 500 jam (3 Bulanan)

- Pengecekan plungers dan roller dari emergency limit switch,

- Pengecekan slip rings, collectors, brusher dan brush holder pada motor penggerak crane,

- Lakukan pelumasan terhadap Roller Bearing pada gears.

6. Perawatan 1000 jam (6 Bulanan)

- Pengecekan bidang kontak dari switch, slipring transmitter dan running surface dari slipring,

- Pengecekan slipring dan pivot joint pada lengan brush holder.

7. Perawatan 2000 jam (Tahunan)

- Pengecekan tranvese, axial bearing, hook,

- Pengecekan kabel-kabel dan semua lines electrical,

- Lakukan pelumasan terhadap:

- Axial Bearing pada hook blocks.

- Sheaves.

- Load hook traverse.

8. Perawatan 4000 jam (2 Tahunan)

- Overhaul dan pengecekan roller bearing pada motor dan generator,

- Lakukan pelumasan terhadap (jika diperlukan):

- Seluruh pin.

- Sling/wire rope.

- Joint dan guides.

 

Selain melakukan maintenance seperti yang diatas, perlu juga dilakukan pembersihan terhadap komponen-komponen yang ada pada crane ini. Berikut adalah beberapa komponen utama yang perlu dibersihkan:

Komponen Penggerak

- Hoisting system: motor, pulley-pulley, gear box, wire rope/ drum, hook, limit switch/safety device.

- Trolley system: motor, gear box, pulley-pulley, wire rope/ drum, limit switch/safety device.

- Slewing system: motor, gear box, ring gear, reducer, limit switch/ safety device.

Komponen Electrical Panel

- Panel hoist, trolley, slewing dan panel kabin.

- Voltage control.

- Drive control /joystick.

- Cable power, instalasi dan system.

Accessories Konstruksi Crane:

- Climbing cage dan power pack/cylinder rod jack.

- Pin lock, pin, bolt & nut, dan locking system.

- Bordes, railing, tangga, logo, hook dan lampu-lampu penerangan.

- Fondasi anchored, tie in dan bracing.

- Pembumian, arde, penangkal petir.

 

Kotoran yang melekat pada komponen-komponen crane bisa berbeda-beda. Sehingga diperlukan media pembersih yang cocok untuk digunakan dalam membersihkan komponen crane tersebut. Berikut adalah media pembersihnya:

1. Angin/udara bertekanan: untuk membersihkan kotoran seperti debu yang menempel dan mudah dibersihkan. Media pembersihan dengan udara bertekanan ini dapat menggunakan kompressor dengan tekanan sekitar 7,5 Bar.

2. Air: untuk membersihkan debu atau kotoran yang tidak dapat dibersihkan oleh udara bertekanan. Media pembersihan air juga dapat dicampur dengan menggunakan detergen atau sabun.

3. Bensin/solar: untuk membersihkan kotoran-kotoran seperti bekas oli, grease dan semacamnya.

4. Rust penetrant/WD: untuk pembersihan karat-karat yang melekat seperti baut, mur, pulley dan lainnya.

 

Cara Inspeksi dan Pengujian Crane

Inspeksi dan pemeriksaan terhadap crane dilakukan melalui tahapan awal yang meliputi pemeriksaan visual dan pemeriksaan dimensi. Visual Inspection dilakukan dengan melihat apakah terdapat deformasi, excessive wear, dan excessive gauges, crack dan cacat-cacat lainnya. Pemeriksaan awal dilakukan terhadap komponen berikut:

- Panjang boom,

- Panjang span,

- Hook block,

- Lifting hoist,

- Lifting limit,

- Pendant,

- Pulley,

- Winch,

- Switch,

- Turn table,

- Sistem hidrolik,

- Sistem pneumatic,

- Diameter wire rope.

 

Setelah dilakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap crane, maka dilanjutkan dengan proses pengujian untuk mengetahui apakah crane berfungsi dengan normal dan memiliki kondisi yang baik. Pengujian yang dilakukan terhadap crane dilakukan dengan metode NDT (Non-Destructive Test) dan Load Test. Untuk NDT dapat dilakukan dengan cara Penetrant Testing (PT), Magnetic Particle Testing (MPT), dan Ultrasonic Test (UT). Pengujian NDT dilakukan terhadap hook-block, boom, out rigger dan sebagainya.

 

Sedangkan untuk load test dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengujian fungsi crane: untuk mengetahui fungsi dari masing-masing komponen apakah masih dapat beroperasi dengan baik atau tidak. Pengujian fungsi ini dilakukan pada komponen crane seperti swing, boom up/boom down dan break system dengan tidak ditambahkan beban tambahan.

2. Pengujian pada tali kawat baja (wire rope): untuk menguji ketahanan tali kawat baja dimana dapat dilakukan sebelum dan sesudah pengujian dengan beban. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan wire rope apakah:

- terdapat kawat yang putus,

- terdapat keausan pada kawat,

- terdapat pengurangan diameter dari yang seharusnya,

- terdapat perpanjangan kawat (rope stretch),

- kurangnya lubrikasi,

- terdapat tali kawat pada splice,

- terdapat kerusakan pada end connection kawat,

- terdapat pilinan yang terjepit, pipih atau terhimpit,

- terdapat sarang burung,

- terdapat tekukan.

3. Pengujian dengan menggunakan beban: Beban yang digunakan ada dua jenis yaitu beban penuh dan beban lebih. Beban penuh (full load test) dilakukan dengan beban penuh sesuai SWL, sedangkan untuk beban lebih (overload test) dilakukan dengan cara:

- Berat beban uji = 1,25 x SWL untuk Gantry, Semi Gantry dan over head crane berdasarkan ANSI B.30.2.

- Berat beban uji = 1, 10 x SWL untuk Mobile crane berdasarkan ANSI B.30.5 & 15.

 

Setelah proses pengujian selesai dan telah dicatat dalam dokumen pengujian, maka dilakukan pelaporan dan pendokumentasian. Semua proses pekerjaan dalam inspeksi kemudian direview dan dievaluasi, jika terdapat NC (Non Conformity) maka dapat dituangkan ke dalam NCR untuk didiskusikan lebih lanjut agar bisa ditindaklanjuti.

 

Sumber: berbagai sumber