Alasan Kenapa Kapal Menggunakan Istilah Portside & Starboard Side

Dalam dunia perkapalan, sering kita mendengar istilah Starboard dan Portside yang digunakan untuk menunjukkan sisi bagian sebuah kapal. Namun sering terjadi pertanyaan kenapa bagian sisi kapal ini disebut dengan Starboard dan Portside, bukan sisi kiri dan kanan kapal? Apa alasannya sehingga sisi kapal ini sering disebut demikian? Dalam artikel ini akan dijelaskan apa alasannya disebut starboard dan portside pada kapal.

 

Pentingnya istilah Starboard dan Portside di kapal

Standarisasi penamaan Port dan Starboard di atas kapal adalah bukan hanya demi terminologi, tetapi untuk tujuan navigasi, petunjuk arah, dan keselamatan, semuanya ditujukan untuk menghindari kebingungan dan tubrukan antar kapal. Penggunaan istilah ini tidak bergantung pada orientasi pandangan observer dimana dia berada, namun istilah ini berdasarkan dari struktur kapal itu sendiri. Anda harus tahu sisi mana dari kapal yang dirujuk dan juga apa yang dimiliki kapal di sekitar anda.

 

Apa itu Starboard Kapal?

Starboard adalah bagian sisi kanan kapal jika pengamat/observer menghadap ke arah haluan. Atau dapat dikatakan bahwa starboard ini adalah sisi kanan kapal saat kapal dilihat dari buritan. Starboard = Right Hand Side of The Vessel.

Di masa lalu sebelum teknologi kapal berkembang dengan penggunaan mesin, kapal biasanya memiliki kemudi di garis tengah (centre line) dan menggerakannya dengan menggunakan dayung kemudi. Sama seperti yang terjadi hari ini, saat itu juga mayoritas orang menggunakan tangan kanan untuk menggunakan dayung sehingga dayung kemudi yang digunakan untuk mengendalikan kapal terletak di atas atau melalui sisi kanan buritan.

Karena itu, sebagian besar pelaut menyebut sisi kanan sebagai sisi kemudi atau steering side, maka kemudian ini juga disebut sebagai 'starboard'. Starboard ini merupakan kombinasi dari 2 kata yaitu stéor yang berarti steer (mengarahkan/mengendalikan) dan bord yang berarti sisi perahu.

 

Apa itu Portside Kapal?

Portside adalah bagian sisi kiri kapal jika pengamat/observer menghadap ke arah haluan. Atau dengan kata lain, portside adalah sisi kiri kapal saat kapal dilihat dari buritan. Portside= Left Hand Side of The Vessel.

Karena sisi kanan adalah sisi steerboard atau sisi starboard, maka sisi kiri disebut dengan portside. Sisi kiri pada kapal disebut dengan 'portside' karena Ketika kapal akan berlabuh di pelabuhan akan menggunakan sisi yang berlawanan dari steerboard atau starboard. Hal ini diputuskan untuk memudahkan untuk mengikat kapal ke dermaga dan agar dermaga tidak mengganggu saat pengoperasian di bagian steerboard atau star.

Alasan lain mengapa sisi kiri adalah 'port' karena terdengar berbeda dari 'kanan'. Awalnya pelaut menyebut sisi kiri dengan 'larboard' yang berarti sisi pemuatan (loading side), namun penyebutan tersebut mudah disalahartikan dengan 'starboard', terutama ketika kondisi laut sedang buruk sehingga sulit untuk didengar. Pergantian itu dilakukan untuk mengarah pada nama alternatif yang khas yang disebut dengan portside.

 

Alasan Disebut Starboard dan Portside?

Mengapa istilah ini digunakan? Istilah ini menjadi referensi bagi semua kalangan agar tidak ambigu, sehingga tidak bergantung pada perspektif pelaut. Penetapan istilah Starboad dan Portside tidak pernah berubah, bertujuan untuk menghindari kebingungan awak kapal saat menyebutnya, apalagi jika pada saat kita menyebutkannya menghadap haluan sementara lawan bicara kita menghadap buritan kapal. Ini bertujuan untuk menghindari tubrukan di kapal ketika kapal saling berkomunikasi. Penggunaan standarisasi penamaan ini juga diatur dalam aturan bernavigasi kapal.

 

Bagaimana Cara Mengetahui Portside dan Starboard Kapal Ketika Malam Hari?

Ada banyak cara untuk mengingat mana sisi kiri dan kanan dari kapal. Saat bepergian menggunakan kapal dimalam hari, sisi kapal dapat diidentifikasi berdasarkan warna lampunya. Jadi penting untuk mengingat yang mana bagian starboard dan portside sebuah kapal. Ciri tanda lampu kapal adalah bagian Port memiliki lampu berwarna merah sedangkan bagian starboard mempunyai lampu berwarna hijau.

 

Demikian penjelasan mengenai apa itu starboard dan portside pada kapal. Alasan istilah ini digunakan adalah untuk standarisasi dan menghindari kebingungan antar semua pelaut yang ada di dunia ini. Karena istilah ini tidak berdasarkan pada sudut pandang pelaut itu berada, namun tergantung pada kapal itu sendiri. Portside ditandai dengan lampu navigasi merah, sedangkan Starboard ditandai dengan lampu navigasi berwarna hijau.

 

Sumber: kapaldanlogistik.com


Date : 2023-02-28

Apa Itu Maritime Single Window (MSW)?

Jakarta - Maritime Single Window adalah sistem yang memungkinkan pelaku industri maritim mengirimkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak pemerintah melalui satu portal tunggal. Sistem ini memiliki tujuan untuk mempermudah proses pengiriman informasi dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan informasi ke berbagai pihak yang berbeda.
Pada tahun 2024, Maritime Single Window akan mulai berlaku sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah untuk mempermudah bisnis maritim dan mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pelaku industri.

Cara kerja Maritime Single Window sangat sederhana. Pelaku industri hanya perlu mengirimkan informasi yang dibutuhkan melalui portal tunggal dan informasi tersebut akan diteruskan secara otomatis ke berbagai pihak pemerintah yang membutuhkan informasi tersebut. Ini berarti bahwa pelaku industri tidak perlu mengirimkan informasi yang sama ke berbagai pihak pemerintah secara terpisah, mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan informasi.

Dengan adanya Maritime Single Window, proses bisnis maritim akan lebih efisien dan biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan informasi akan lebih rendah. Ini akan membantu pelaku industri maritim untuk berkembang dan meningkatkan kualitas layanannya kepada pelanggan. Jadi pada dasarnya, Maritime Single Window akan mempermudah komunikasi antara pelaku industri maritim dengan pemerintah. Ini akan mengurangi duplikasi informasi dan memastikan bahwa informasi yang dibutuhkan tersedia dengan cepat dan akurat.

Sistem ini juga akan membantu pemerintah untuk memantau aktivitas maritim secara lebih efisien dan memastikan bahwa pelaku industri memenuhi semua regulasi dan peraturan yang berlaku. Maritime Single Window sangat penting bagi pemerintah dan pelaku industri maritim karena memastikan bahwa proses bisnis maritim berjalan dengan efisien dan memenuhi semua regulasi yang berlaku. Ini akan membantu memperkuat industri maritim dan memastikan bahwa bisnis maritim dapat berkembang dan berkembang dengan baik.

Maritime Single Window adalah solusi yang baik untuk mempermudah proses bisnis maritim dan memastikan bahwa bisnis maritim dapat berjalan dengan efisien dan memenuhi semua regulasi yang berlaku. Sistem ini akan membantu memperkuat industri maritim dan memastikan bahwa bisnis maritim dapat berkembang dan berkembang dengan baik.

 

Author: Ananta Gultom
Sumber: eMaritim.com


Date : 2023-02-15

Persaingan Ketat, Anak Usaha Pertamina dan Pelindo Duet Garap Bisnis Maritim

Jakarta - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) menggandeng PT Pelindo Jasa Maritim (PJM), untuk memperkuat dan memperluas layanan jasa pelabuhan di Indonesia, sinergi BUMN ini pun untuk memenangkan persaingan bisnis.
Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk Kerjasama Layanan Jasa Marine yang dilakukan oleh Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan dan Direktur Utama PJM Prasetyadi.

Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan mengatakan, perjanjian induk ini merupakan bentuk kolaborasi dalam ekosistem bisnis terintegrasi, dengan memberikan sejumlah pelayanan pada bidang kemaritiman.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Pelindo Jasa Maritim yang sudah bersedia bekerja sama dengan PTK Grup karena bagi kami ini adalah hal yang positif. Pasti ada berkah, ada kemudahan di sini,” kata Nepos, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kami (2/2/2023).

Adapun kerja sama tersebut meliputi pelayanan pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan docking kapal, pelayanan Oil Spill Response (OSR), pelayanan bunkering services, pelayanan ship handling, pelayanan marine infrastructure & facility maintenance, pelayanan salvage, pelayaran underwater services, pelayanan dredging, pelayanan ship agency, pelayanan Ship to Ship (STS) Support Provider, serta pelayanan waste management.

“Penandatanganan kerjasama ini akan membawa kebaikan bagi kedua belah pihak. Di samping nanti ada segmen bisnis lain yang bisa kita kerja samakan, itu banyak ada oil spill response, ada repair kapal, ada dredging. Apabila sinergi sudah berjalan, kita dapat menjadi market leader untuk dredging di Indonesia ini," lanjutnya.

Direktur Utama PJM, Prasetyadi mengungkapkan, kerja sama yang dilakukan PTK dan PJM bisa dikembangkan lebih baik lagi kedepannya. “Terima kasih banyak telah disupport dan juga selama ini kerja sama untuk pembahasan dalam kegiatan bisnis dengan kondisi kondusif. Mudah-mudahan ke depan untuk planning kerja sama di operasional bisa dapat lebih baik lagi,” ucapnya.

Group Head Pelayanan Kapal PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Arief Hermawan menuturkan, kerja sama dengan PTK ini akan memperkuat untuk memenangkan persaingan bisnis yang cukup ketat. “Saat ini setelah kami evaluasi, BUP swasta untuk pelayanan, pemanduan, dan penundaan itu sudah ada 55 BUP tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan yang BUMN-nya itu hanya empat. Empat itu sebetulnya kami menghadapi yang 55. Disinilah pentingnya bersinergi antara BUMN. Mudah-mudahan dengan kerja sama ini, kita akan lebih menunjukkan kembali bahwa kita itu bisa berkomitmen untuk melaksanakan pelayanan marine dengan sebaik-baiknya,” paparnya.

Didasarkan oleh cakupan wilayah operasi PTK dan PJM yang cukup luas dan strategis, kedua belah pihak menyepakati beberapa lokasi sebagai pilot project untuk mengimplementasikan kerja sama yaitu Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Cilacap, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Kupang. Kemudian, Pelabuhan Pulau Sambu, Pelabuhan Sei Siak, Pelabuhan Pangkalan Susu, Pelabuhan Kijang, Pelabuhan STS Pontianak, dan Pelabuhan STS Teluk Semangka.

Evaluasi kerja sama akan dilaksanakan secara rutin sehingga kedua belah pihak dapat terus melakukan improvement dan development atas berbagai produk maupun layanan jasa marine yang akan di provide bagi customer.

 

Author: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com


Date : 2023-02-08

Komponen Wajib Yang Harus Ada Dalam Kamar Mesin Kapal

Setiap kapal yang ingin berlayar saat ini harus memiliki mesin motor karena sudah bukan jamannya lagi menggunakan layar lebar seperti jamannya Columbus, dan mesin itu wajib ada di ruangan khusus sebagai penunjang kapal untuk bergerak atau berlayar diatas laut. Radian Peninsula akan mengulas singkat mengenai komponen apa saja yang seharusnya ada di dalam kamar mesin kapal.

Kamar Mesin (Engine Room), suatu ruangan khusus dikapal yang didalamnya dipasang mesin-mesin yang dibutuhkan untuk operasi kapal (menjalankan kapal/berlayar) serta muatannya (muat dan bongkar), termasuk untuk penunjang kehidupan awak kapal dan orang-orang lain diatas kapal. Ini terdiri dari:

Ruang Kontrol Mesin (Engine Control Room), salah satu ruangan didalam kamar mesin dimana semua alat-alat kontrol mesin-mesin yang beroperasi dipasang, termasuk sistem kontrol energi listrik, agar pengawasan terhadap mesin-mesin lebih efektif dan efisien.

Mesin Induk (Main Propulsion Engine), suatu instalasi mesin yang terdiri dari berbagai unit/sistem pendukung dan berfungsi untuk menghasilkan daya dorong terhadap kapal, sehingga kapal dapat berjalan maju atau mundur.

Mesin-mesin Bantu (Auxiliary Engines), unit-unit dan instalasi-instalasi permesinan yang dibutuhkan untuk membantu pengoperasian kapal, termasuk untuk mesin induk, operasi muatan, pengemudian, navigasi dll, termasuk, tetapi tidak terbatas pada mesin-mesin dibawah ini.

Mesin Generator (Generator Engine), suatu instalasi mesin/unit penggerak generator atau pembangkit tenaga listrik, merupakan salah satu mesin bantu yang paling penting dikapal untuk menghasilkan tenaga/energi listrik. Jenis mesin ini biasanya mesin diesel, kecuali di kapal yang menggunakan uap sebagai energi panasnya, mesin ini digerakkan dengan turbin uap.

Generator, bagian yang menjadi satu dengan mesin generator yang mampu membangkitkan energi atau arus listrik yang dibutuhkan untuk operasi kapal seperti menjalankan motor-motor listrik untuk mesin kemudi, pompa, kompresor udara, dan lainya, serta untuk penerangan, pemanas, dll.

Pompa-pompa (Pumps), alat untuk memindahkan zat cair seperti air tawar, air laut, bahan bakar dan lain-lain, yang biasanya dilengkapi dengan sistem perpipaan, termasuk katup isap, katup tekan dan katup-katup lain, saringan, tangki-tangki, alat-alat pengaman dll. Jenis-jenis pompa a.l.:

Pompa Pendingin Air Tawar (Fresh Water Cooling Pump), untuk memindahkan sekaligus men-sirkulasikan air tawar melalui berbagai sistem pipa-pipa, pendingin (cooler), tangki ekspansi, berbagai katup, saringan dan lain-lain, berfungsi untuk mendinginkan blok silinder/badan mesin penggerak akibat terjadinya pembakaran didalam silinder mesin.

Pompa Pendingin Air Laut (Sea Water Cooling Pump), yang mengisap air laut diluar kapal dan mensirkulasikannya untuk mendinginkan air tawar, minyak lumas dan lain-lain agar temperaturnya tetap pada temperatur yang dikehendaki. Setelah digunakan, air laut ini kembali dibuang ke laut.

Pompa Servis Umum (General Service Pump), unit pemindah air laut yang mempunyai fungsi ganda, artinya bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti pendingin air tawar, minyak lumas, juga untuk mengalirkan air laut untuk pemadaman kebakaran, dan lain-lain.

Pompa Minyak Lumas (Lube Oil Pump), unit pemindah minyak lumas yang dibutuhkan untuk melumasi bagian-bagian mesin yang saling bergesekan, sekaligus menyerap panas yang ditimbulkan akibat gesekan tersebut. Minyak lumas ini disirkulasikan melalui unit pendingin agar temperatur tidak melebihi ketentuan.

Pompa Bahan Bakar (Fuel Oil Pump), terdiri dari berbagai unit, misalnya pompa transfer untuk memindahkan bahan bakar dari satu tangki ke tangki lain, atau pompa booster untuk mengalirkan bahan bakar ke unit-unit separator, dan/atau ke mesin-mesin dimana bahan bakar ini akan dibakar didalam silinder.

Pompa Ballast (Ballast pump), pompa yang digunakan untuk mengisi dan mengosongkan air laut ke dan dari tangki-tangki balas di kapal. Tangki-tangki ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan kapal agar tegak dan tidak miring, atau untuk memperbaiki stabilitas kapal agar nilai GM-nya tetap positif, terutama sewaktu kapal dalam pelayaran tanpa muatan.

Pompa Got (Bilge Pump), salah satu pompa yang fungsinya untuk membuang air berminyak (oily water) yang ada di got (bilge) kamar mesin. Pompa ini harus dilengkapi unit separator air berminyak (oily water separator), agar cairan yang dibuang kelaut mengandung minyak tidak lebih dari 15 ppm.

Pompa Sanitair (Sanitary Pump), baik untuk air tawar maupun air laut, yaitu pompa untuk menyalurkan air tawar maupun air laut ke sistem sanitair kapal, yaitu ke kamar-kamar mandi dan WC.

Kompresor Udara (Air Compressor), unit yang berfungsi menyediakan udara dengan tekanan tertentu, biasanya antara 20-30 bar) untuk berbagai kebutuhan, terutama untuk start mesin induk.

Botol Udara (Air Bottle), unit penyimpan udara bertekanan tinggi.

Mesin Pendingin (Refrigerator), suatu instalasi permesinan yang terdiri dari kompresor, pendingin media pendingin, kondensor, katup ekspansi, evaporator dan lainlain, yang ditujukan untuk mendinginkan satu ruangan atau lebih ruangan untuk menyimpan bahan makanan diatas kapal.

Mesin AC, suatu instalasi permesinan seperti halnya mesin pendingin, tetapi tujuannya mendinginkan ruangan-ruangan seperti salon, kabin-kabin awak kapal, dll, agar suhunya rendah dan nyaman.

Pemindah Panas (Heat Exchanger), terdiri dari: Pendingin (Cooler) untuk Udara, Air Tawar, Minyak Lumas, dll, yaitu unit yang berfungsi menurunkan temperatur suatu zat yang menjadi akibat operasi mesin, agar temperaturnya konstan dan tidak melebihi ketentuan. Di unit ini selalu ada zat yang akan didinginkan dan zat atau media pendingin yang biasanya terdiri dari air laut.

Pemanas (Heater) untuk Bahan Bakar, Minyak Lumas, Air Tawar, dan lainnya, yaitu peralatan untuk memanaskan suatu zat, misalnya bahan bakar agar kekentalannya turun, atau memanaskan ruangan di musim dingin, dan sebagainya.

Kondensor (Condenser), yang pada dasarnya berfungsi untuk merubah bentuk zat dari uap atau gas menjadi bentuk cair. Unit ini biasanya terdapat pada turbin uap dan mesin pendingin.

Ketel Uap (Steam Boiler), instalasi yang berfungsi untuk merubah air (tawar) menjadi uap yang mem[unyai tekanan lebih dari 1 bar. Uap ini digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti menjalankan mesin atau turbin uap, media pemanas berbagai zat atau ruangan-ruangan akomodasi diwaktu musin dingin atau didaerah dingin. Bahkan sering digunakan didapur untuk keperluan berbagai alat pemanas makanan / minuman.

Ketel Gas Buang (Exhaust Gas Boiler), yang terdapat pada kapal-kapal yang menggunakan mesin Diesel sebagai mesin induknya. Sewaktu mesin induk jalan, untuk menghemat bahan bakar, maka pemanasan air untuk dijadikan uap dilakukan dengan memanfaatkan panas gas buang mesin induk yang tidak terpakai lagi.

Mesin-mesin Dek (Deck Machineries), unit-unit atau instalasi permesinan yang dibutuhkan untuk operasi kapal, termasuk sewaktu berlayar dilaut, maupun selama operasi muatan di pelabuhan. Unit-unit ini dioperasikan oleh awak kapal bagian dek, namun perawatan dan perbaikannya dibawah tanggung jawab awak kapal mesin.

Mesin Kemudi (Steering Gear), instalasi penggerak daun kemudi untuk merubah arah / haluan kapal. Unit mesinnya terletak diburitan, diatas batang kemudi, namun dapat dioperasikan dari anjungan melalui unit telemotor.

Mesin Jangkar (Windlass), unit mesin yang berada dihaluan kapal, untuk menurunkan dan menaikkan jangkar sewaktu berlabuh diluar pelabuhan.

Mesin Kapstan (Penarik tali tambat), unit yang dibutuhkan untuk menggulung dan/atau mengulur tali tambat, sewaktu kapal akan sandar atau lepas dari dermaga.

Mesin Pengangkat Muatan (Crane), unit-unit mesin untuk mengangkat muatan keatas kapal dan memasukkannya kedalam palka (ruang muat kapal) atau menaikkan muatan jika akan dibongkar ke dermaga.

Pembangkit Air Tawar (Fresh Water Generator), suatu unit pembangkit air tawar, atau merubah air laut menjadi air tawar dengan cara menguapkan air laut kemudian diembunkan sehingga menjadi air tawar.

Pemisah Zat Cair (Separator), terdiri dari: Pemisah Bahan Bakar (Fuel Oil Separator), suatu unit permesinan yang gunanya untuk memisahkan bahan bakar dengan zat-zat lain, terutama air dan endapan-endapan yang terkandung didalam bahan bakar sehingga bahan bakar yang akan disuplai ke mesin tetap murni dan bersih.

Pemisah Minyak Pelumas (Lube Oil separator), unit pemisah minyak lumas, biasanya hanya untuk minyak lumas mesin induk, agar terpisah dari air dan kotoran-kotoran lain, sehingga kualitas minyak lumas tetap terjaga.

Pembersih Bahan Bakar (Purifier), hampir sama dengan separator bahan bakar, tetapi disini fungsinya untuk memisahkan bahan bakar dengan air dan zat-zat lain yang tidak diinginkan.

Penjernih (Clarifier) untuk bahan bakar, yang fungsinya hampir sama dengan separator, hanya disini bahan bakar akan dijernihkan dan dipisahkan dari endapan-endapan atau lumpur-lumpur yang belum dapat dipisahkan oleh purifier. Biasanya unit ini dipasang seri dengan purifier untuk menghasilkan bahan bakar yang benar-benar murni dan jernih.

Separator Air Berminyak (Oily Water Separator), untuk memisahkan air got kamar mesin dari kandungan minyak akibat kebocoran minyak yang jatuh ke got kamar mesin. Sesuai peraturan MARPOL, air yang dibuang ke laut tidak boleh mengandung minyak lebih dari 15 ppm.

Pembakar (Incinerator), suatu unit yang digunakan untuk membakar sampah-sampah dan minyak-minyak kotor yang tidak boleh dibuang ke laut sesuai peraturan yang tercantum didalam MARPOL.

Instalasi Pembuang Kotoran (Sewage Plant), digunakan untuk menampung dan kemudian membuang ke laut, kotoran-kotoran manusia setelah diberi bahan penetral.

Main Switch Board (Papan Penghubung Induk), suatu unit sistem listrik kapal yang biasanya dipasang di ruang kontrol, dimana arus listrik dari setiap generator dikontrol dan didistribusikan keseluruh bagian kapal yang perlu melalui papan-papan distribusi.

Lo Cooler Lub Oil Cooler adalah suatau alat yang digunakan untuk mendinginkan Oli yang keluar dari Mesin Induk atau Mesin bantu dengan pendinginan Air Laut.

Distribution Board (Papan Distribusi), bagian sistem distribusi dari main switchboard yang ditempatkan diberbagai lokasi untuk memudahkan kontrol pemakaian arus listrik. Dari sini arus listrik didistribusikan lagi ke unit-unit yang memerlukan melalui kotak-kotak distributor.

Distribution Box (Kotak Distribusi), bagian dari papan distribusi, biasanya dilengkapi dengan switch-switch untuk starter jika arus listriknya digunakan untuk menjalankan motor listrik.

Motor Listrik (Electric Motor), suatu unit penggerak dengan energi listrik untuk menggerakkan alat-alat tertentu seperti pompa, kompresor, separator dan lain-lain.

Mesin-mesin Darurat (Emergency Engines) Generator Darurat (Emergency Generator), yang digunakan jika tiba-tiba terjadi “black-out" akibat tidak berfungsinya generator. Generator ini bekerja secara otomatis atau manual atau dapat juga digantikan dengan sistem baterei (accumulator) yang bekerja secara otomatis. Generator darurat dapat distart dengan tangan atau dengan baterei.

Kompresor Udara Darurat (Emergency Air Compressor), yang akan difungsikan jika kompresor udara rusak dan tidak dapat difungsikan karena tidak ada arus listrik yang menggerakkan motornya. Kompresor ini dijalankan dengan mesin tersendiri dan dapat distart dengan tangan.

 

Sumber: maritimeworld


Date : 2023-02-01

Apa itu Docking Kapal?

Docking Kapal adalah suatu peristiwa pemindahan kapal dari air/laut ke atas dock dengan bantuan fasilitas docking/pengedokan. Untuk melakukan pengedokan kapal ini, harus dilakukan persiapan yang matang dan berhati-hati mengingat spesifikasi kapal yang berbeda-beda.

 

Jenis Pekerjaan Servis Kapal diatas Dock atau Galangan:

1. Penerimaan kapal di dermaga

2. Persiapan docking/dudukan kapal

3. Pengedokan kapal (Docking)

4. Pembersihan badan kapal

5. Pemeriksaan kerusakan lambung/konstruksi lainnya

6. Pelaksanaan pekerjaan (konstruksi badan, mesin, listrik dan lainnya)

7. Pemeriksaan hasil pekerjaan

8. Pengecatan lambung kapal

9. Penurunan kapal dari dalam dock (Undocking)

10. Penyelesaian pekerjaan diatas air/sandar di jetty

11. Percobaan/Trial

12. Penyerahan kapal kepada pemilik kapal

 

4 tipe Dock yang umum adalah sebagai berikut:

1. Dock Kolam (Graving Dock/Dry Dock)

2. Dock Apung (Floating Dock)

3. Dock Tarik (Slipway Dock)

4. Dock Angkat (Syncrolift Dry Dock)

 

1.      DOCK KOLAM (GRAVING DOCK/DRY DOCK)

Graving Dock yaitu sejenis docking kapal yang berbentuk kolam besar terletak di pinggir laut atau sungai, dimana konstruksi sipilnya terdiri dari dinding beton dan lantai beton dengan menumpu kepada tiang pancang di bawah lantai. Graving dock ini mempunyai pintu/gate dengan konstruksi baja yang terdapat rongga-rongga dan katup-katup yang dapat dibuka tutup untuk mengisi air.

 

2.      DOCK APUNG (FLOATING DOCK)

Floating Dock adalah suatu platform (ponton) tersendiri di laut yang dapat mengapung dan tenggelam dalam arah vertical dengan bantuan katup-katup dan pompa. Platform floating dock ini umumnya terbuat dari baja dan plat.

 

3.      DOCK TARIK (SLIPWAY DOCK)

Slipway atau biasa disebut dock tarik adalah suatu fasilitas dock kapal dimana terdapat rel untuk menaikkan kapal dari permukaan air laut dengan menggunakan bantuan mesin derek dan tali baja. Slipway ini dibuat dengan sudut kemiringan tertentu terhadap air (sekitar 1:12 s/d 1:16). Selain menggunakan rel, penarikan kapal juga dapat menggunakan air bag sebagai bantalan bawah.

 

4.      DOCK ANGKAT (SYNCROLIFT DRY DOCK)

Dock angkat adalah salah satu jenis pengedokan yang jarang dijumpai, pada galangan harus ada dan memenuhi daya angkat yang telah ditentukan pada kapal.

 

Nah sekarang sudah paham kan kalau yang ada pada gambar diatas itu termasuk jenis docking yang mana? 

 

Sumber: berbagai sumber


Date : 2023-01-25